cara penggunaan spill kit

Cara Penggunaan Spill Kit Leave a comment

Cara Penggunaan Spill Kit

Spill kit adalah solusi penting untuk mengendalikan tumpahan bahan berbahaya di area kerja. Dalam lingkungan industri, tumpahan cairan seperti minyak, bahan kimia, atau cairan lainnya dapat mengakibatkan risiko serius terhadap keselamatan dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, memahami cara penggunaan spill kit menjadi hal krusial.

1. Mengidentifikasi Jenis Tumpahan

Langkah awal yang sangat penting adalah mengenali jenis cairan yang tumpah. Apakah cairan itu minyak, berbasis air, atau bahan kimia berbahaya? Dengan mengetahui jenis tumpahan, pekerja memilih spill kit yang sesuai, misalnya:

  • Oil Spill Kit: Menyerap tumpahan berbasis minyak dan tidak menyerap air.

  • Chemical Spill Kit: Digunakan untuk bahan kimia korosif seperti asam atau basa kuat.

  • Universal Spill Kit: Cocok untuk menangani tumpahan cairan non-korosif secara umum.

Sebagai contoh, seorang operator di gudang penyimpanan oli melihat tumpahan oli di dekat forklift. Ia segera mengenali tumpahan sebagai minyak dan langsung mengambil Oil Spill Kit yang tersedia di dekatnya.

2. Mengenakan Alat Pelindung Diri (APD)

Setelah mengenali jenis tumpahan, pekerja langsung mengenakan APD. Biasanya, spill kit menyediakan sarung tangan nitril, masker, dan kacamata pelindung. Pekerja tidak boleh mengabaikan hal ini karena sebagian bahan tumpah bersifat toksik atau korosif.

Misalnya, saat teknisi menghadapi tumpahan larutan asam sulfat di laboratorium, dia mengenakan sarung tangan tahan kimia dan apron pelindung sebelum mulai menanggulangi tumpahan.

3. Isolasi Area Tumpahan

Langkah berikutnya adalah membatasi area tumpahan. Gunakan pembatas fisik, seperti cone keselamatan, atau pita pengaman untuk mencegah orang lain mendekat. Ini sangat penting agar tidak terjadi penyebaran lebih luas akibat lalu lintas manusia atau kendaraan.

Di sebuah bengkel otomotif, saat terjadi tumpahan cairan rem, staf teknis segera mengisolasi area dan menandainya dengan papan “WARNING: SPILL AREA”.

4. Menyerap Tumpahan

Pekerja menggunakan media penyerap (absorben) yang tersedia dalam spill kit. Mereka menempatkan produk seperti bantalan (pads), gulungan (rolls), atau bantal penyerap (pillows) terlebih dahulu pada titik-titik tumpahan utama. Setelah itu, pekerja menyebarkan media penyerap secara merata agar seluruh cairan terserap maksimal.

Misalnya, saat menghadapi tumpahan oli sebanyak 10 liter, seorang teknisi menyebarkan bantalan penyerap mulai dari pinggir menuju tengah tumpahan. Dengan metode ini, teknisi berhasil mencegah penyebaran tumpahan lebih luas.

5. Mengumpulkan Limbah Terkontaminasi

Setelah seluruh cairan terserap, pekerja mengumpulkan bahan penyerap yang terkontaminasi dan memasukkannya ke dalam kantong limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang disiapkan dalam spill kit. Mereka memastikan kantong tertutup rapat dan memberi label sesuai standar.

Di sebuah fasilitas pelabuhan, petugas menangani tumpahan solar di dek kapal menggunakan spill kit, lalu memasukkan semua limbah ke kantong tahan bocor untuk diangkut ke pusat pengolahan limbah.

6. Membersihkan dan Mengevaluasi Area

Setelah limbah terkumpul, Bersihkan area tumpahan menggunakan cairan pembersih khusus jika tersedia, atau dengan air dan sabun untuk tumpahan non-kimia. Evaluasi juga perlu dilakukan untuk mencegah insiden berulang.

Beberapa perusahaan bahkan mencatat seluruh insiden dalam laporan internal agar bisa dijadikan bahan pelatihan atau audit K3.

Studi Kasus: Penanganan Tumpahan Oli di Gudang Logistik

Di sebuah gudang logistik yang menyimpan berbagai jenis cairan industri, terjadi tumpahan oli sebesar sekitar 15 liter akibat kebocoran pada drum penyimpanan. Operator gudang segera mengenali tumpahan tersebut dan langsung mengambil langkah berikut:

  • Menggunakan APD lengkap seperti sarung tangan, sepatu boots, dan kacamata pelindung agar aman dari kontak langsung.

  • Mengisolasi area tumpahan dengan pita pengaman dan papan peringatan agar tidak ada pekerja lain yang mendekat.

  • Kemudian, operator menggunakan Oil Spill Kit dengan bantalan penyerap mulai dari tepi tumpahan menuju pusat agar cairan tidak menyebar lebih luas

  • Setelah cairan terserap, operator mengumpulkan semua bahan penyerap yang sudah terkontaminasi dan memasukkannya ke dalam kantong limbah khusus.

  • Akhirnya, tim membersihkan area tersebut menggunakan cairan pembersih khusus untuk memastikan tidak ada residu minyak yang tersisa.

Hasilnya, tumpahan dapat tertangani dengan cepat dan aman tanpa menimbulkan gangguan operasional dan tanpa risiko pencemaran yang lebih luas.

Baca Juga : Sakha Kimia

Kesimpulancara penggunaan spill kit

Penggunaan spill kit bukan hanya tentang menyerap cairan yang tumpah. Prosesnya mencakup identifikasi, perlindungan diri, isolasi, penyerapan, pembuangan, hingga pembersihan menyeluruh. Dengan mengikuti prosedur ini, perusahaan dapat mencegah risiko kesehatan, kecelakaan kerja, dan pencemaran lingkungan.

Sebagai brand yang mengusung keselamatan kerja, ONEBIZ Heavy Duty Spill Kit dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal dengan kelengkapan alat yang praktis dan efektif. Penerapan standar ini akan membantu perusahaan dalam meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi K3 serta menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan produktif.

Saat ini ONEBIZ Heavy Duty Spill Kit sangat mudah ditemukan dan didapatkan di pasaran. Untuk informasi detail, penawaran harga, training (Free) silahkan mengakses website berikut ini :

  1. Spillkit.id
  2. ONEBIZ.co.id
  3. Sakha.co.id
  4. Sakhadaya.com
  5. ONEBIZ.id
  6. Anugrahperdana.com
  7. Kleen-factory.com

Tunggu apalagi, segera hubungi Customer Service kami, agar Anda tidak salah dalam membeli Spill Kit dan tau cara menggunakannya! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SHOPPING CART

close